Disini-lah aku terdampar,Diantara tumpukan
sampah aku berusaha bertahan hidup. Mencoba mengais-ngais dan mengumpulkan sampah! Atau. aku yang di kumpulkan oleh sampah.!?
Di tempat pembuangan sampah inilah aku harus memulai kehidupan baru. Diantara
keterpaksaan atau atau
ketidak mampuan hidup.
Disinilah sekarang aku terdampar di pinggiran perbatasan kota metropolitan..!! Diantara tumpukan sampah yang menggunung dan berbau menyesakan hati. aku coba memulai lagi kehidupan ini, yang tak pernah terbersit sekejap-pun dalam fikir. Terkadang aku sudah tidak bisa membedakan yang mana
sampah dan yang mana
diriku sendiri
Inilah kehidupan yang memang harus kita hadapi,
terpaksa karena keadaan ataupun di
paksa oleh kehendak keadaan. Bukan maksud hati untuk mengeluh atau menjadi putus asa, dengan keadaan yang sekarang Aku alami. Tetapi mencoba bertahan hidup dan juga menghidupi. Bertahan untuk maju, atau diam atau menerima dalam Kepasrah-an.
Inilah
pilihan hidup yang harus di ambil, dan juga harus dijalani dengan sekuat tenaga dan fikiran. Aku tidak mau
menyalahkan keadaan atau
Negara atas keadaan aku yang sekarang, semua aku anggap sebagai
nikmat menjadi
orang susah dalam hal materi. Ternyata dalam kehidupan seperti ini aku sangat-sangat banyak belajar dari kehidupan yang seperti ini, karena di kehidupan seperti ini
semua manusia sama, tak ada yang di bedakan oleh
status sosial. Tidak ada
rasa iri atas apa yang dipunya tetangga sebelah,dan bila malam tiba, tidur pun akan terasa
nyenyak karena tidak takut
kehilangan harta benda oleh perampok.
Bila bekerja-pun kendaraan dan pakaian semua nyaris tak ada perbedaan yang membuat
iri hati atau
dengki. Walaupun ada sebagian manusia yang
memandang hina pekerjaan ini!, Coba anda bayangkan bila anda dalam posisi seperti ini, mungkin anda hanya punya dua pilihan. Menjadi
gila atau
bunuh diri karena tidak siap menghadapi
kenyataan hidup.
Sampah oh Sampah, ternyata engkau lebih
pintar dari
mereka yang disana,yang selalu memandang segala sesuatu dari status sosial. Terimakasih atas apa yang telah
engkau beri pada aku, banyak
pelajaran yang engkau beri dengan gratis, tidak seperti mereka-mereka disana yang pelit dengan ilmu.
Sampah oh Sampah. Aku sekarang berfikir yang mana
sampah dan yang mana
bukan sampah, Oh sungguh engkau
guru yang hebat yang baru aku temui saat ini. Sungguh engkau memberikan pelajaran yang sangat penting yang tidak pernah di berikan di bangku sekolah.
Sampah oh Sampah, engkau dianggap
hina dan suatu
masalah bagi mereka yang tidak mengenalmu, tetapi engkau lebih mulia di mata Saya, karena engkau bisa menghidupi manusia!. Terimakasih Tuhan, Terimakasih Sampah..
